Lagu CInta

">">

Permasalahan Ibu Hamil

Kamis, 18 November 2010
 Oleh : Mahasiswa Unsyiah Banda Aceh

Ibu yang berbadan dua akan mengalami perubahan fisik. Nah, apa saja perubahan itu dan bagaimana menghadapinya?


* PERUBAHAN KULIT


Pengaruh hormonal menjadi biang keladi garis kehitaman atau hiperpigmentasi dari bagian pusar ke perut bawah. Daerah lipatan tubuh, seperti lipatan leher, ketiak, dan paha juga berwarna lebih gelap. Kondisi ini lebih terlihat jelas pada ibu hamil yang berkulit sawo matang. Bahkan pada ibu hamil yang berkulit sensitif, hiperpigmentasi bisa terlihat pada wajah, terutama di daerah pipi bagian atas dekat hidung (T-zone). Keadaan ini disebut cloasma gravidarum. Pengaruh hormonal juga bisa membuat wajah ibu hamil jerawatan.


* RETAK KULIT PERUT


Retak pada kulit perut, pinggang, dan paha akan menghilang perlahan-lahan sekitar 6-12 bulan pascapersalinan. Kondisi ini akan dialami semua ibu hamil, termasuk yang kenaikan bobotnya hanya sedikit. Bedanya, jika kenaikannya tidak drastis maka kulit hanya sedikit meregang sehingga keretakan yang terjadi tidak terlalu "parah". Pemberian minyak zaitun selama kehamilan boleh-boleh saja, namun fungsinya bukan mencegah terjadinya retakan, hanya untuk meminimalisasi retak-retak agar tidak terlalu hebat. Tapi kalau kenaikan berat badannya terlalu melesat, pemberian minyak tersebut tidak akan berpengaruh.


* KAKI SERING KRAM


Kram pada kaki biasanya disebabkan kelebihan fosfor dan kalsium dalam darah. Biasanya dokter menyarankan untuk meminum suplemen kalsium tanpa fosfor. Bila ibu hamil mengalami kejang pada betis, luruskan kaki dan lekukkan mata kaki serta jari-jari kaki ke atas ke arah kepala. Lakukan beberapa kali menjelang tidur.


* VARISES


Kehamilan pun bisa mengakibatkan pelebaran pembuluh darah di seluruh tubuh, jadilah varises. Cara pencegahan varises bukan hal yang mudah, terutama bagi ibu yang memiliki bakat turunan. Penggunaan stocking khusus dapat dicoba, tapi tak menjanjikan hasilnya akan maksimal. Nasihat untuk mengontrol pertambahan bobot badan agar tidak lebih dari 12 kg juga perlu diperhatikan. Masalahnya, semakin besar bobot yang harus disangga kaki, semakin besar risiko varisesnya. Setelah masa kehamilan berlalu, varises dapat berkurang tapi tak dapat hilang sepenuhnya, kecuali tentunya dengan penangangan ahli bedah vaskuler.


* PERUT TERASA PANAS


Pada awal kehamilan, tubuh akan memproduksi sejumlah progesteron dan estrogen yang cenderung melemaskan semua jaringan otot halus di seluruh tubuh, termasuk saluran pencernaan. Akibatnya kadang-kadang makanan berjalan lambat di dalam sistem pencernaan, sehingga perut terasa kembung dan panas. Rasa panas di perut akibat melemasnya cincin otot yang memisahkan kerongkongan dengan lambung. Akibatnya, makanan dan cairan yang keras serta asam dapat masuk ke kerongkongan dari lambung. Asam lambung ini merangsang dinding kerongkongan yang peka sehingga menyebabkan rasa panas. Untuk menghindarinya usahakan makan sedikit-sedikit tapi sering.


* SEMBELIT


Karena anus tertekan rahim yang mulai membesar, tak heran bila ibu hamil kerap mengalami gangguan buang air besar (sembelit). Hal ini terjadi pada kehamilan 12-14 minggu. Setelah usia itu, rahim akan keluar dari rongga panggul, sehingga keluhan ini pun akan hilang. Namun keluhan ini akan kembali lagi pada bulan menjelang persalinan. Pada saat itu, kepala janin akan turun sehingga menekan saluran kencing dan anus.


* HIDUNG RENTAN MIMISAN


Mimisan bisa terjadi karena kadar estrogen dan progesteron yang tinggi beredar pada tubuh, sehingga menyebabkan banyaknya aliran darah pada membran mukosa dari hidung. Akibatnya menjadi lunak dan membengkak, mirip seperti leher rahim yang akan menyiapkan kelahiran. Untuk menghentikan mimisan, lebih baik duduk atau berdiri sedikit miring ke depan daripada berbaring atau bersandar ke belakang. Tekan kedua lubang hidung bersamaan dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk. Tahan selama 5-10 menit. Ulangi beberapa kali sampai perdarahan berhenti.


* TEKANAN DARAH


Umumnya tekanan darah ibu hamil yang normal adalah 140/90. Selama masih mendekati angka tersebut, kenaikan atau penurunan sebetulnya bukan masalah berarti. Dikatakan bermasalah/tidak normal bila melebihi atau kurang dari angka tersebut. Jadi pada kondisi hamil, yang dipermasalahkan biasanya bukanlah naik turunnya tekanan darah, melainkan peluang terjadinya lonjakan tekanan darah abnormal di atas 140/90. Ketidaknormalan tekanan darah ini bisa berlanjut dengan munculnya keracunan kehamilan/preeklamsia. Kalau sudah terkena preeklamsia ibu hamil harus mendapat penanganan saksama.


* GUSI BENGKAK


Gangguan keseimbangan hormon saat hamil bisa mengakibatkan pembengkakan pada gusi. Bila kondisi ini terus berlanjut dan parah, tentu akan sangat mengganggu fungsi pengunyahan. Namun, parahnya gangguan ini juga disebabkan ibu hamil malas merawat gigi dan kebersihan mulutnya. Tentu saja ibu tidak boleh membiarkan keadaan ini sampai berlanjut. Jagalah kebersihan dan kesehatan mulut dan gigi secara benar. Yang perlu diingat penggunaan obat-obatan pereda sakit yang tidak terkontrol dan terus-menerus dapat memengaruhi pertumbuhan dan kesehatan janin. Karena itu setiap obat yang akan ibu konsumsi, harus disertai rekomendasi dokter.


* SAKIT PUNGGUNG DAN PINGGANG


Rahim yang semakin membesar akan mengubah pusat gravitasi tubuh dan meregangkan otot perut, sehingga menyebabkan punggung dan pinggang pun terasa sakit serta pegal-pegal. Terlebih lagi bila ibu mengangkat beban yang agak berat. Untuk mencegahnya, pakailah sepatu yang nyaman, paling baik sepatu bertelapak sesuai anatomi kaki atau sepatu bertumit rendah dan tidurlah di kasur yang agak keras. Berbaringlah dengan punggung lurus, jangan melengkung. Kalau perlu minta suami untuk mengurut punggung.


* KESULITAN BERNAPAS


Bernapas pendek-pendek merupakan hal biasa pada masa akhir kehamilan karena tertekannya diafragma oleh rahim yang makin membesar, terutama setelah kehamilan di atas 32 minggu. Jika sesak napas mulai datang, berbaringlah dengan posisi kepala dan bahu lebih tinggi. Untuk memberikan tambahan ruang pernapasan, angkatlah kedua lengan ke atas kepala. Bisa juga dengan bernapas perlahan-lahan dan dalam-dalam.


* KESEMUTAN


Kesemutan yang menyerang ibi hamil mungkin disebabkan kekurangan vitamin B atau penekanan ujung-ujung saraf tepi oleh penumpukan cairan di daerah ujung-ujung jari. Bisa juga diakibatkan penekanan rahim yang membesar terhadap kumpulan jaringan saraf di daerah rongga panggul. Mengubah-ubah posisi biasanya akan mengurangi gejala ini. Perbanyaklah juga mengonsumsi sayuran dan vitamin-vitamin yang baik bagi sistem saraf. Kondisi ini tak perlu terlalu dikhawatirkan karena tak membahayakan ibu maupun janin. Namun jika kesemutan ini sudah dianggap mengganggu konsultasikan pada dokter kandungan Anda.


* MENGOMPOL


Pada trimester terakhir, beberapa ibu hamil mengompol. Biasanya ketika batuk, tertawa terlalu keras, atau bersin. Mengompol ini terjadi karena tekanan dari rahim yang terus membesar terhadap kantung kemih. Biasanya akan pulih dengan sendirinya setelah melahirkan. Beberapa latihan yang bertujuan untuk menguatkan otot-otot panggul, juga bisa mengatasi kondisi ini. 

0 komentar:

Posting Komentar