Lagu CInta

">">

Ancaman Besar Bagi Wanita Hamil yang Merokok

Kamis, 18 November 2010
 Oleh : Mahasiswa Unsyiah-Banda Aceh
Rokok tidak hanya digandrungi kaum pria saja. Kaum wanita turut menikmati rokok. Jangan heran bila menemukan wanita merokok di depan umum. Yang melatarbelakanginya ialah pola hidup yang mulai bergeser. Selain itu wanita yang meroko dianggap wanita yang modern, seksi, glamor, matang dan mandiri. Tidak hanya itu saja, wanita memilih untuk merokok yang kemudian menjadi kebiasaan disebabakan lingkungan. Biasanya wanita yang banyak dililit oleh masalah yang pelik lebih memiliki merokok sebagai tempat pelarian dan ada yang beralibi sebagai penghilangan stres. Namun, perlu ditilik lagi dari segi aspek sosialnya. Masyarakat berparadigma bahwa wanita perokok bukanlah wanita “baik-naik” Beberapa negera maju melarang warganya merokok, tapi larangan tersebut tidak seseanter iklan rokok yang beredar. Ironisnya lagi, iklan roko tersebut menyatakan kalau rokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan, kehamilan, kelainan janin dan impotensi. Namun, itu dianggap masyarakat sebagai gertak sambal.
Rokok di tahun 2020 diperkiran penyumbang angka kematian paling besar di samping penyebab lainnya. Sebagian besar wanita tahu merokok merupakan kebiasaan yang merugikan kesehatan. Malahan adan wanita yang anti dengan perokok aktif. Akan tetapi, bagi wanita yang merokok itu bukanlah suatu masalah yang patut diperdebatkan. Tahukah Anda, wanita yang memiliki kebiasaan merokok sangat rentan terhadap osteoporosis dan kesehatan reproduksi?
Wanita perokok akan menghadapi masalah kecantikan dan kesehatan tulang. Wanita perokok lebih berisiko osteoporis dan lebih cepat tua ketimbang umurnya. Menurut Profesor Antony Young dari Guys, Kings and St. Thomas School of Medicin, London, Inggris, wanita perokok lebih banyak kerutan terutama di sekitar mulut dan mata. Kulitnya terlihat lebih keabu-abuan. Penyebabnya ialah nikotin mengaktifkan enzim yang membunuh kolagen–zat yang berfungsi untuk menjaga elastisitas kulit.
Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat mempercepat osteoporosis. Nikotin dapat mengurangi kadar estrogen dalam tubuh wanita. Oleh sebab itu wanita yang suka merokok mengalami inhibisi estrogen sehingga massa tulangnya lebih ringan daripada wanita tidak perokok. Untuk diketahui estrogen juga berfungsi membantu metabolisme tulang.
Tidak saja menyebabkan osteoporosis, kadar estrogen yang menurun dalam tubuh dikarenakan oleh nikotin dapat mempercepat menopause. Wanita peroko lima tahun lebih cepat menopausenya daripada wanita tidak perokok.
Ancaman besar bagi wanita hamil yang merokok
Bagi wanita hamil jangan sekali-kali mencoba merokok. Nikotin yang terhisap dan masuk ke aliran darah dapat mengganggu keseburan kandungan. Dan darah yang bercampur nikotin tersebut akan masuh ke janin. Ini sangat membahayakan sekali. Akibat yang ditimbulkan bayi lahir prematur.
Bayi yang lahir dari wanita perokok memiliki berat badan yang lebih rendah ketimbang bayi yang lahir dari wanita yang tidak perokok. Penyebab utamanya ialah darah yang mengalir ke janin terhambat sehingga asupan gizi dari sang ibu untuk janin berkurang. Menurut Profesor Peter Hindmarsh, ahli endokrin anak dari University College Hospital London, Inggris mengatakan bahwa pertumbuhan bayi yang lahir dari ibu yang perokok berat akan terganggu terutama pada berat, panjang, dan lingkar kepala. Dan tidak menutup kemungkinan mempengaruhi fungsi organ tubuh lainnya seperti hati, otak maupun tulang si bayi.
Wanita hamil yang merokok terancam risiko keguguran hingga 25 persen daripada tidak merokok. Selain itu wanita ini memiliki risiko 1,5-2,5 kali mengalami kehamilan ektopik–janin berada di luar rahim, sehingga untuk mengangkat janin tersebut harus dioperasi. Tidak hanya itu, air ketuban lebih awal pecahnya sebelum waktu kehamilan, ini akan mengancam kehamilan, janin bahkan wanita tersebut.
Bila Anda memilih untuk tidak merokok itu sama artinya dengan menginvestasikan kesehatan Anda untuk beberapa tahun mendatang.
http://bibilung.wordpress.com/2010/11/14/ancaman-besar-bagi-wanita-hamil-yang-merokok/

0 komentar:

Posting Komentar